Secangkir Teh dan Berharganya Waktu






Saya adalah seorang penikmat teh, dan sangat jarang meminum kopi. Jika orang yang bekerja biasanya ada coffee break, saya memiliki tea break. Teh membuat saya jauh lebih tenang, dan secara psikologis orang yang menyukai teh adalah orang yang suka bersantai. Ya kalau dipikir siapa yang tidak suka bersantai dan di gaji besar sama dengan yang bekerja keras? Hehe.
Teh memberikan ketenangan, rasanya begitu rileks ketika minum teh. Walaupun teh yang saya sering minum adalah teh botolan, karena sulit membawa cangkir kemana-mana.
 
Di tengah-tengah kesibukan kerja beberapa bulan terakhir, waktu istirahat terasa begitu berharga. Dulu saya pernah membaca sebuah buku tentang management waktu, di sana dituliskan bahwa ketika kita merasa 24 Jam dalam sehari tidak cukup untuk kita, maka sebenarnya kita telah gagal mengatur waktu. Setelah saya lihat waktu saya benar-benar kurang, saya mulai mengatur ulang jadwal saya. Entah mengapa setiap waktu harus bangun pagi, dan pulang sudah larut malam, rumah hanya untuk tidur. Bayar Internet jalan terus padahal hampir tidak terpakai 3 bulan terakhir.
Akhirnya dua minggu terakhir saya mulai mengatur waktu, sesuai dengan gambar di atas. Setiap kegiatan di atur dalam 4 Kategori, Sehingga saya memiliki waktu yang cukup luang untuk mandi, istirahat dan bersenang-senang. Saya kembali bisa membaca, menulis, menikmati secangkir teh! 
Bahkan sekarang saya bisa mengatur waktu untuk nge-Gym dan duduk di depan Komputer, Voila! Time Management yang tepat telah membuat semuanya membaik serta menjadi cukup. Namun kesibukan itu mengajarkan saya betapa berharganya waktu, dan dari situ saya belajar tentang mengatur waktu.
Setelah melalui semua ini, Secangkir teh sekarang terasa lebih nikmat. Ini lah yang pertama saya bagikan di blog ini. Masih banyak lagi lainnya nanti. Segini dulu, saya mau mengisi cangkir teh saya lagi.
Jangan menunda pekerjaan sampai esok, kalau boleh disiapkan hari ini.

0 komentar:

Posting Komentar