Kehidupan Kelas B

I am a girl just a girl
Even if you see me passing by, I’m a girl you don’t know
I’m not pretty at all and my eyes and nose are average
I’m that kind of person
I am a boy just a boy
Just a boy out of many boys
I’m not anything special, I don’t have much to show off
I’m that kind of person
We are B B B-level, wanting to be A-level
We are ab-ab-abnormal, wanting to stand on the peak
We are B B B-level, wanting to be A-level
We are ab-ab-abnormal, wanting to stand on the peak
Our errands aren’t really important
We only have pointless places to spend
We are only shedding useless sweat beads
More than my frustrated heart is the frustrated people around me
And seeing their faces makes even me tired
Will the day come when I find that
Something special in me and show it off?
Before I lose what little dreams I have left in me,
Will the light shine on me too?








 
 Begitulah pengalan lagu dari B Class Life, salah satu lagu dari serial drama korea Dream High 2. Lagu tentang hidup, yang mengena di hati. Kebanyakan manusia di dunia ini, hidup dalam 2 kelas secara fisik, yaitu kelas A dan B. Dimana kelas A adalah mereka yang punya semuanya secara kasat mata, mereka punya materi dan punya bakat/talenta yang begitu menarik, serta penampilan fisik yang indah. Sedangkan class B bisa jadi hanya memiliki satu diantaranya atau bahkan tidak satupun.
Saya memiliki fisik yang biasa saja, mungkin kurang atau jauh dari kata indah. Saya juga bukan dari keluarga berada. Saya juga berpikir tidak punya bakat. Pastinya saya manusia kelas B. Namun anehnya saya tidak pernah minder atau merasa kecil hati ketika bergaul dengan orang lain. Saya sadari hal ini sejak masih begitu belia. Pada saat SD, saya begitu ingin bisa bernyanyi. Suara saya cukup bagus untuk masa anak SD, saya mulai merasa itu bakat saya. Namun ketika pubertas, suara saya berubah menjadi begitu Bass dan kasar, ketika SMP saya menyadari, menyanyi bukan hanya butuh suara namun teknik dan Sense, serta bakat. Kemudian beralih mempelajari alat musik, selama 3 tahun masa SMP saya belajar gitar, drum, bass, piano. Namun hasilnya biasa-biasa saja, bahkan kurang. Saya terlalu kaku dalam memainkan alat musik.
Hal-hal ini sempat membuatku begitu down, tetapi dengan bantuan dari sahabat-sahabatku akhirnya aku sadar, bakat-bakat yang selama ini tidak aku sadari. Ada beberapa hal yang bagi seseorang sulit, namun aku dapat dengan mudah mengerjakan hal itu. Bagi orang mungkin mustahil, namun aku dapat mengerjakannya. Aku begitu menguasai hal-hal bersifat logika dan kemanusiaan, karena itu Saya mendalami banyak hal. Psikologi, Komputerisasi, Bahasa, dan banyak hal lainnya. Menambah wawasan terus menerus. Yang akhirnya mengubah pola pandang saya terhadap bakat itu sendiri.
Bakat itu tambahan, Lingkungan itu pendukung, Namun hal yg paling penting adalah dirimu sendiri. Banyak hal yang menurut orang lain aku berbakat, namun sebenarnya bukan. Itu karena saya melakukannya terus-menerus dengan giat, serta saya senang melakukan hal itu. Saya merasa apa yg saya lakukan adalah kebutuhan. Saat itu saya sadar, apa yg saya pelajari tentang musik. Itu sebenarnya untuk memukau orang lain, bukan demi saya sendiri. Tetapi hal-hal yg saya benar-benar kuasai, justru saya butuhkan demi saya sendiri.
Jadi anda yang mungkin membaca tulisan ini, Tidak ada salahnya menjadi orang dengan kehidupan kelas B, Anda tetap bisa bermimpi yang tinggi seperti kelas A, selama kita berusaha dengan keras. Kita hanya memiliki start point yang berbeda. Namun jika kamu mau berusaha dan yakin bisa, maka kamu akan menjadi Manusia dengan kehidupan kelas A+ yang sangat langka, dan kehidupan itu diciptakan oleh diri sendiri. Kehidupan dimana anda menemukan arti Hidup dan Kebahagiaan. Temukan apa yang benar-benar anda butuhkan dalam hidup anda.
Oh iya, Saya masih tetap menyanyi, walau hanya untuk diri saya sendiri. Ketika saya sedang dalam masalah,  saya bernyanyi.. Kemudian saya sadar, ternyata suara saya lebih buruk daripada masalah saya, kemudian saya tersenyum lagi :) Hehehe

0 komentar:

Posting Komentar