Kemarin ada sebuah kata yang menurut saya asing dan menarik, yaitu
Dyslexia atau Disleksia. Ini karena saya membaca bahwa Master Dedy
Corbuzier, Satu dari sedikit orang yang saya kagumi dan masih Hidup
sampai saat ini, Menderita Disleksia ini. Karena itu saya mempelajarinya
dalam satu malam dan Inilah yang Saya dapatkan.
Disleksia (Inggris: dyslexia) adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.
Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan pada kesulitan seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisa dan juga daya sensorik pada indera perasa.
Terminologi disleksia juga digunakan untuk merujuk kepada kehilangan kemampuan membaca pada seseorang dikarenakan akibat kerusakan pada otak. Disleksia pada tipe ini sering disebut sebagai Aleksia. Selain mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis, disleksia juga ditengarai juga mempengaruhi kemampuan berbicara pada beberapa pengidapnya.
Selama ini saya pernah menemui beberapa orang dengan gangguan seperti
ini, namun saya tidak paham apa penyebabnya, dan tadi malam akhirnya
saya mengerti apa yang membuat hal-hal ini terjadi, Agar tidak lupa saya
tulis di blog ini :
Pada orang yang mengalami
dyslexia, maka kata-kata yang sederhana pun akan menjadi susah untuk
dibaca, bahkan bila dilihat beberapa kali. Kata-kata yang terlihat juga
dapat bercampur dengan kata-kata lain atau menjadi keliru dibaca,
misalnya saja kata “nakal” menjadi “kanal” atau “dia” menjadi “adi”,
dan huruf-huruf menjadi satu seperti tidak ada spasi. Berikut contoh
kalimat yang mungkin dilihat oleh penderita dyslexia :
Bagi yang mengalami
dyslexia, kadang susah untuk mengingat sesuatu yang mereka baca, kadang
akan menjadi lebih mudah bagi mereka untuk mengingat apabila informasi
tersebut dibacakan & didengar oleh mereka.
Yang Dapat Mengalami Disleksia
Siapa saja bisa mengalami disleksia, namun riwayat keluarga dengan disleksia merupakan factor risiko terpenting karena 23-65% orangtua disleksia mempunyai anak disleksia juga.
Penderita disleksia secara fisik tidak akan terlihat sebagai penderita. Disleksia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan kanan, dan sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke memori pada otak. Dalam kasus lain, ditemukan pula bahwa penderita tidak dapat menjawab pertanyaan yang seperti uraian, panjang lebar.
Para peneliti menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak stabil dan juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang tua.
Siapa saja bisa mengalami disleksia, namun riwayat keluarga dengan disleksia merupakan factor risiko terpenting karena 23-65% orangtua disleksia mempunyai anak disleksia juga.
Penderita disleksia secara fisik tidak akan terlihat sebagai penderita. Disleksia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang untuk menyusun atau membaca kalimat dalam urutan terbalik tetapi juga dalam berbagai macam urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan kanan, dan sulit menerima perintah yang seharusnya dilanjutkan ke memori pada otak. Dalam kasus lain, ditemukan pula bahwa penderita tidak dapat menjawab pertanyaan yang seperti uraian, panjang lebar.
Para peneliti menemukan disfungsi ini disebabkan oleh kondisi dari biokimia otak yang tidak stabil dan juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari orang tua.
Ada beberapa tipe dyslexia yang dapat mempengaruhi kemampuan mengeja & membaca beserta penyebabnya :
- Trauma dyslexia
Biasanya terjadi akibat adanya trauma atau luka pada bagian otak yang mengontrol cara untuk membaca & menulis. - Dyslexia primer
Dyslexia ini disebabkan karena tidak berfungsinya bagian otak kiri (cerebral cortex) & tidak berubah karena usia. Orang yang mengalami jenis dyslexia ini sangat jarang bisa membaca dengan lancar, bahkan hingga dewasa. Dyslexia primer ini dapat diturunkan secara genetik & biasanya lebih banyak dialami oleh pria daripada wanita. - Dyslexia sekunder
Dyslexia jenis ini disebabkan oleh pembentukan hormon yang kurang sempurna pada saat perkembangan awal janin. Dyslexia sekunder ini akan menghilang seiring bertambahnya usia anak, serta lebih sering terjadi juga pada anak laki-laki.
Dari sini kita
mengetahui bahwa semua dapat mengalami hal ini, sejauh ini Saya merasa
saya tidak memiliki Dyslexia. Bagaimana orang dapat dikatakan memiliki
Dyslexia? Ini beberapa ciri umumnya :
- Kemampuan membaca yang buruk, meskipun memiliki kepintaran yang normal.
- Kemampuan mengeja & menulis yang buruk.
- Mengalami kesulitan untuk menyelesakan tugas atau tes sesuai batas waktunya.
- Mengalami kesulitan untuk mengingat nama suatu benda.
- Mengalami kesulitan untuk mengingat daftar tulisan atau nomor telepon.
- Mengalami kesulitan dalam menentukan arah atau membaca peta.
Apakah Bisa Disembuhkan?
Penelitian retrospektif menunjukkan disleksia merupakan suatu keadaan yang menetap dan kronis. “Ketidak mampuannya” di masa anak yang nampak seperti “menghilang” atau “berkurang” di masa dewasa bukanlah kareana disleksia nya telah sembuh namun karena individu tersebut berhasil menemukan solusi untuk mengatasi kesulitan yang diakibatkan oleh disleksia nya tersebut.
Penelitian retrospektif menunjukkan disleksia merupakan suatu keadaan yang menetap dan kronis. “Ketidak mampuannya” di masa anak yang nampak seperti “menghilang” atau “berkurang” di masa dewasa bukanlah kareana disleksia nya telah sembuh namun karena individu tersebut berhasil menemukan solusi untuk mengatasi kesulitan yang diakibatkan oleh disleksia nya tersebut.
Namun ada baiknya penanganan langsung kepada ahlinya. Saya rasa cukup
sampai disini dulu, Jika ada tambahan akan ditambahkan kemudian.
0 komentar:
Posting Komentar