Piramida Maslow : Sebuah Tingkah Kebutuhan Manusia

Hari ini saya ingin membahas sesuatu yang bisa dikatakan masih asing untuk sebagian besar masyarakat di Indonesia, namun praktiknya sudah mereka jalani. Beberapa waktu lalu, ada perkataan seorang politikus berinisial BCP yaitu Setiap lapisan Masyarakat di Ibukota memiliki masalah masing-masing, contohnya Masyarakat lapisan bawah memiliki keinginan Sembako Murah, Sekolah Gratis, Biaya Kesehatan Gratis. Sedangkan lapisan menengah itu berkeinginan Tidak Banjir, Tidak Macet, Fasilitas umum yang ditingkatkan kinerjanya, sedangkan lapisan menengah atas berkeinginan subsidi bahan bakar, kecilnya pajak, dan sejenisnya.
Awalnya saya berpikir, ini disebabkan kesenjangan ekonomi, karena itu setiap tingkat ekonomi seseorang memiliki masalah dan keinginan yang berbeda. Jika ada seseorang yang bercita-cita menjadi dokter, disatu sisi ada yang ingin bisa membaca. Jika yang lain ingin menjadi CEO, ada yang sudah puas dengan bekerja Wirausaha kecil-kecilan. Ini tentu tidak bisa dibahas dari sisi ekonomi lagi, sudah memasuki bagian tingkat wawasan, karakter serta lingkungan seseorang. Adakah jawaban yang tepat tentang hal ini? Ternyata Abraham Maslow sudah pernah mencoba untuk menjawab pertanyaan tersebut dalam karyanya yang dipublikasikan dengan judul, “Theory of Human Motivation” pada tahun 1943.
Semalam ketika berbincang dengan pasangan saya, dia mengatakan tentang Piramida Maslow, sesuatu yang baru untuk saya. Mendengar sekilas tentangnya, saya langsung tertarik untuk mencari lebih dalam, dan setelah membaca Teori Motivasi Abraham Waslow dan beberapa referensi lainnya, jadilah artikel ini. Permasalahan yang berbeda, serta Keinginan dan Kebutuhan berbeda, ternyata bisa dikatakan hal yang lebih mendasar daripada ekonomi, tingkat wawasan atau karakter, Ya perbedaan muncul pada tingkat motivasi manusia akan kebutuhannya, atau dalam versi Maslow adalah Hirarki Kebutuhan.
Pada karyanya tersebut, Abraham Maslow memperkenalkan pemikirannya mengenai motivasi dihubungkan dengan kebutuhan manusa. Ia menjelaskan mengenai hirarki kebutuhan manusia dengan konsep, “Piramida Kebutuhan Maslow”. Seperti inilah Piramida tersebut :
maslowsneeds

 Dengan model ini, Maslow menjelaskan bahwa kebutuhan manusia bertingkat, mulai dari kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi pada bagian bawah piramid, dan kebutuhan manusia meningkat terus ke atas apabila jenis kebutuhan yang dasar sudah terpenuhi. Mulai dari kebutuhan yang paling dasar adalah kebutuhan fisiologis, kemudian berlanjut ke kebutuhan akan keamanana (safety), kebutuhan dicintai (Love/belonging), kebutuhan untuk rasa percaya diri (Esteem), dan kebutuhan puncak, yaitu aktualisasi diri (self-actualization). 
Menurut saya teori ini belum sempurna, karena di masa sekarang seseorang jarang benar-benar mengerti apa yang dia butuhkan dari hal mendasar sampai keatas. Ada yang lebih mementingkan bagian Esteem daripada Safety bahkan Physiological. Contoh kasusnya, demi mendapat perhatikan atau respect dari orang lain, dia bisa memberikan semua yang dia miliki untuk orang lain, rela mengorbankan jatah makan sendiri atau biaya kesehatan sendiri demi dapat respect dari seseorang. Bahkan yang lebih extreme, adalah dimasa ini orang sering bertanya apa tujuan hidup? dan benar-benar membutuhkan aktualitas diri dibandingkan oleh hal lainnya. Dalam hidup tentu kita butuh kemampuan diri yang matang, berbeda di masa lampau yang mungkin ke-4 piramida awal cukup mudah didapatkan, sehingga aktualitas diri dapat dibelakangkan, sedangkan di masa ini, bagian aktualitas diri sangat dibutuhkan untuk membantu mendapatkan ke-4 tingkat kebutuhan lainnya. Tetapi apa yang diberikan oleh Maslow melalui piramida ini cukup banyak menambah pemahaman saya untuk maju ketingkat selanjutnya dalam hal ini.Mungkin saya akan menulis Piramida "Pria Kabut" suatu hari nanti.
Dan Ini sedikit penjelasan yang ditulis dalam Teori Hieraki Kebutuhan Manusia dari Maslow :
Kebutuhan fisiologis
Pada dasarnya, manusia harus memenuhi kebutuhan fisiologisnya untuk dapat bertahan hidup. Pada hirarki yang paling bawah ini, manusia harus memenuhi kebutuhan makanan, tidur, minum, seks, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan fisik badan. Bila kebutuhan dasar ini belum terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan untuk berfungsi secara normal. Misalnya, seseorang mengalami kesulitan untuk mendapatkan makanan, sehingga ia menderita kelaparan, maka ia tidak akan mungkin mampu untuk memikirkan kebutuhan akan keamanannya ataupun kebutuhan aktualisasi diri. Logika sederhananya: bagaimana seseorang dapat memikirkan prestasi atau aktualisasi diri, bila dirinya terus menerus dihantui rasa ketakutan akan kelaparan?
Kebutuhan Keamanan (safety)
Pada hirarki tingkat kedua, manusia membutuhkan rasa keamanan dalam dirinya. Baik keamanan secara harfiah (keamanan dari perampok, orang jahat, dan lain-lain), maupun keamanan secara finansial ataupun hal lainnya. Dengan memenuhi kebutuhan keamanan tersebut, dapat dipastikan bahwa kebutuhan manusia dapat berlanjut ke tahap berikutnya, yaitu kebutuhan kasih sayang dan sosial.
Komentar : Ada 4 hal dasar yang harus dipenuhi untuk mencapai kebahagiaan, yaitu Makanan saat lapar, Pakaian untuk menutupi tubuh, Rumah untuk berlindung, dan Obat ketika Sakit. Karena orang yang lapar tidak bisa bahagia, Orang yang telanjang tidak merasa aman, Orang yang tidak memiliki tempat untuk pulang tidak akan bahagia, dan orang yang sakit juga jika tidak ada obat, tidak akan bahagia. Dua tingkat dasar ini dapat disingkat seperti ini menurut saya, dan ini kebutuhan pokok setiap manusia yang memang harus dipenuhi, Rasa aman dan kesehatan.
Kebutuhan kasih sayang / sosial (Love/belonging)
Setelah memenuhi 2 kebutuhan yang bersifat individu, kini manusia menapaki kebutuhan untuk diterima secara sosial. Emosi menjadi “pemain” utama dalam hirarki ketiga ini. Perasaan menyenangkan yang dimiliki pada saat kita memiliki sahabat, seseorang untuk berbagi cerita, hubungan dekat dengan keluarga adalah tujuan utama dari memenuhi kebutuhan sosial ini.
Kebutuhan Percaya Diri (Esteem)
Semua orang pasti ingin dihormati dan ingin merasa berguna bagi orang lain. Kebutuhan semacam ini tertuang pada hirarki pada tahap keempat dalam piramid Abraham Maslow. Kebutuhan untuk percaya diri ini biasanya muncul setelah ketiga kebutuhan yang lebih mendasar sudah terpenuhi, meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa kebutuhan semacam ini dapat muncul tanpa harus memenuhi ketiga kebutuhan yang lebih mendasar.

Komentar : Kemudian untuk piramida ketiga dan keempat. Manusia adalah makhluk sosial, dia memiliki naluri dasar untuk berinteraksi dengan manusia lainnya, alasannya adalah hal-hal diats, bahwa untuk menyalurkan emosinya, pemikirannya, perasaannya, dan hal lainnya yang bersifat pada umumnya tidak dapat dibeli dengan uang ( tentu yang tulus, Istilah teman bisa dibeli dengan uang itu salah. Teman palsu yang bisa dibeli dengan uang). Manusia selalu ada satu titik dimana dia membutuhkan orang lain selain dirinya, walaupun pada akhirnya dia harus menghadapi segala sesuatunya sendiri.
Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization)
Umumnya, kebutuhan ini akan muncul bila seseorang merasa seluruh kebutuhan mendasarnya sudah terpenuhi. Pada hirarki ini, biasanya seseorang akan berhadapan dengan ambisi untuk menjadi seseorang memiliki kemampuan lebih. Seperti mengaktualisasikan diri untuk menjadi seorang ahli dalam bidang ilmu tertentu, atau hasrat untuk mengetahui serta memenuhi ketertarikannya akan suatu hal.
Komentar : Seseorang pasti memiliki passion terhadap sesuatu, bagian inilah yang saya katakan membuat piramida ini kurang sempurna, alasannya banyak orang lebih mementingkan passionnya. Paling umum adalah musisi yang bisa melepas segalanya demi menjalani karir musiknya, karena passionnya terhadap musik, dia merasa aktualisasi dirinya melalui musik. Atau orang yang menjalani aktualisasi diri untuk menutupi kebutuhan lainnya yang belum terpenuhi juga banyak.

0 komentar:

Posting Komentar