Langkah si Panda Bagian Tiga

http://www.privatefleet.com.au/images/upload/Image/new-cars/benz_e200.jpg

Pagi barupun tiba,  Aku melihat jam menunjukan pukul 5.20 lalu Aku bergegas bangun untuk mandi. Tidurku nyenyak, rasanya semalam aku mimpi Indah namun Aku tidak bisa mengingat mimpi apa itu. Seharusnya hari ini akan menjadi hari baru untuk kehidupan baru ku. Saat ini aku telah memiliki dua pekerjaan, Aku harus tetap semangat dan bekerja keras. Selesai Mandi dan berganti baju, Akupun Sarapan. Ado ternyata bangun awal tanpa harus dibangunkan dulu, dia bercerita dia bermimpi buruk.
Dia bermimpi bahwa Dia sedang berjalan pulang naik motor, melalui jalan yang biasa dia lewati. Jalan yang semalam kami lewati bersama, kemudian dia melihat seorang wanita di tikungan jalan, berbaju merah. Ketika dia mendekat, dia berusaha berbicara dengan wanita itu, namun wanita berbaju merah tersebut diam saja. Tiba-tiba ada mobil melaju ke arah Ado, dan dia tidak bisa bergerak, akhirnya dia di tabrak mobil itu, ketika sedang terpental dia melihat wajah wanita itu, matanya putih dan tersenyum sangat dingin. 
Well, itu cerita pagi saat sarapan yang sungguh mengugah selera makanku. Eva nampak cemas, memintaku untuk menemai Ado pulang hari ini, Ado mengatakan hal itu tidak perlu, toh hanya mimpi. Lalu aku menjelaskan, aku mendapat motor selama bekerja di toko Bunga. Untuk berhati-hati biarlah aku mengantarnya. Sekalian aku ingin keliling di malam hari juga, Ini memang hanya alasanku saja agar Ado mau di antar.
Ado adalah tipe orang yang paling tidak suka hal-hal bersifat mistik. Setelah sarapan kami berangkat. Aku berhenti di depan toko Bunga yang baru buka, sedangkan Ado menuju ke Bengkel tempat dia bekerja. Aku langsung membantu membereskan toko, Ibu Rose nampak senang. Setelah selesai, dia mengatakan untuk ke lantai dua, dimana kamarku berada. Dia mengantarku, dan kamar itu ternyata Wanita banget. Benar-benar seperti kamar wanita feminim dengan dinding berwarna putih motif bunga, serta perabotan seperti ranjang, lemari, serta meja yang Wanita banget. Ibu Rose menjelaskan bahwa kamar ini dulu di tinggali putrinya, sekarang putrinya sudah menikah. Barang-barang putrinya sudah dia keluarkan, silahkan aku mengisi barang-barangku di kamar ini. Akupun membereskan barangku yang tidak banyak itu.

Saat menjaga di toko, aku dijelaskan bahwa toko ini kebanyakan mengantar bunga daripada pembeli yang datang, dan kadang juga banyak yang ambil pesanan. Karena Toko ini memiliki banyak penghasilan dari Online. Putrinya yang menganjarkan Ibu Rose untuk berbisnis bunga secara online, karena itu Toko Bunganya sekarang begitu maju. Pada hari itu hanya orang yang datang mengambil bunga, belum ada tugas untuk mengirim. Lalu Aku bercerita pada Ibu Rose tentang mimpi Ado, Ibu Rose mengatakan agar menemani Ado pulang. Aku pun mengiyakan. Lalu tiba-tiba datang sebuah mobil besar untuk mengambil bunga dalam jumlah banyak. Yang mengatur pembayaranpun sangat rapi penampilannya. Menggunakan Jas yang bagus.

Ibu Rose menjelaskan bahwa itu adalah langganan tetapnya, mereka orang-orang dari Sekolah Paling Elite di negeri Ini. Nama Sekolah itu adalah Tenmi HighSchool / SMA Tenmi. Sekolah ini terdiri dari 36 Kelas, dan juga memiliki fasilitas yang sangat hebat, Seperti Mall dan Rumah Sakit di dalam Sekolah. Yang bersekolah disanapun orang-orang kaya seantero negeri dan juga anak-anak dari kedubes berbagai negara. Sungguh sekolah yang luar biasa.

Hari pertama bekerja berjalan dengan lancar, setelah menutup toko. Akupun mandi dan bersiap-siap keluar untuk ke bengkel dengan membawa motor bebek Ibu Rose. Aku menjelaskan juga, bahwa mungkin aku akan ada panggilan untuk menjadi supir setiap malam. Ibu Rose tidak mempermasalahkan itu. Aku pun berangkat. Begitu sampai di bengkel, ternyata Ado juga telah baru selesai membereskan bengkel, kemudian kami berjalan ke rumahnya, sesuai permintaan Eva, Khusus hari ini kami melewati jalur memutar yang lebih jauh. Langit mendung, dan bunyi petir menyambar. Ketika sudah dekat rumah Ado, Hujan turun dengan lebatnya. Akhirnya aku masuk ke rumah Ado untuk mengeringkan badan, dan minum secangkir teh hangat. Eva dan Steve belum pulang ternyata.

Ketika sedang ngobrol ringan bersama Ado, tiba-tiba handphoneku berbunyi. Ternyata ada panggilan untuk menjadi Supir. Hujan masih lebat, namun aku memutuskan untuk pergi, Ini pekerjaan pertama jadi tidak ada alasan untuk menolak. Ado meminjamkanku Jas Hujan, kemudian aku pun berangkat ke tempat kerja.

Hujan semakin lebat, membuatku sulit melihat. Namun akhirnya aku sampai ke Bob's Call Driver. Di tempat ini orang bisa meminta untuk Supir, dengan alasan perjalanan jauh atau hanya sedang tidak ingin menghadapi kemacetan kota. Lokasi tempat ini pun berbeda-beda, dan aku menetap di Pos yang satu ini.

Aku memarkir motor, kemudian menuju loket untuk meminta kejelasan kerjaku. Karena ini hari pertama, aku baru diberikan tanda pengenal di Loket itu. Kemudian diminta untuk menuju gerbang 4. Di sana aku melihat sebuah Mobil yang sangat mahal, dan Bagus Mercedes Benz E-Class 200. Aku mendekat, kemudian seorang wanita di dalam memberi kode untuk segera masuk. Aku pun masuk dan mulai menghidupkan mesin, Ini pertama kalinya menyetir mobil sebagus ini. Lalu di Belakang ternyata Wanita tadi Masih begitu muda, mungkin hanya 16 tahun. Aku pun memperkenalkan diri, " Selamat Malam, Hari ini saya akan menjadi Supir anda, nama Saya Ron. Bisa berikan tujuan kita? " dengan senyuman lebar di pipiku. Dia hanya menatap sinis, " Jalan saja, kemana saja. Dan Jangan berbicara denganku jika tidak kuminta." Aku sedikit terkejut, namun akhirnya aku menyetir juga.

Masuk ke dalam bilasan Hujan Malam...


Bersambung..

0 komentar:

Posting Komentar