7th Habits To Make You Richer & Who Moved My Cheese?

7th Habits To Make You Richer

Kebiasaan mengucapkan syukur

Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi lebih baik. Bahkan agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk hal-hal yang baik , tapi juga dalam kesusahan dan hari-hari yang buruk...... Ada rahasia besar dibalik ucapan syukur yang sudah terbukti sepanjang sejarah. Hellen Keller yang buta dan tuli sejak usia dua tahun, telah menjadi orang yang terkenal dan dikagumi diseluruh dunia. Salah satu ucapannya yang banyak memotivasi orang adalah Aku bersyukur atas cacat-cacat ini aku menemukan diriku, pekerjaanku dan TUHAN-ku Memang sulit untuk mengucap syukur terhadap segala `kesusahan`, `kegagalan`, hambatan` maupun `kekurangan` dan sejenisnya. Namun kita bisa belajar secara bertahap. Mulailah mensyukuri kehidupan, mensyukuri berkat, kesyihatan, keluarga, sahabat dsb. Lama kelamaan kita bahkan bisa bersyukur atas kesusahan dan situasi yang buruk.

Kebiasaan berpikir positif

"You are what you think!" Hidup dibentuk oleh apa yang paling sering kita pikirkan. Kalau selalu berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yang yang positif. Ciri-ciri dari pikiran yang positif selalu mengarah kepada kebenaran, kebaikan, kasih sayang, harapan dan suka cita. Sering-seringlah memantau apa yang sedang dipikirkan. Kalau terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera ke arah yang positif. Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif yang akan dialami.

Kebiasaan menabur benih

Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan. Pada waktunya kita akan `menuai` apa yang kita `tabur`. Taburkanlah egoisme, kebencian antar kelompok, kemalasan, gosip, hasutan, adu domba dan sejenisnya dan.......lihatlah dan buktikan apa yang akan dituai. Bayangkanlah, betapa kayanya hidup bila yang ditebar selalu benih kebaikan. Sebaliknya, betapa miskinnya bila yang rajin ditabur adalah keburukan.

Kebiasaan berempati

Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yang berharga. Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan dengan orang lain adalah empati, kemampuan atau kepekaan untuk memandang dari sudut pandang orang lain. Orang yang berempati cenderung bisa merasakan perasaan orang lain, mengerti keinginannya dan menangkap motif dibalik sikap orang lain. Ini berlawanan dengan sikap egois, yang justru menuntut diperhatikan dan dimengerti orang lain. Meskipun tidak semua orang mudah berempati, namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan yang empatik. Misalnya, jadilah pendengar yang baik, belajarlah menempatkan diri pada posisi orang lain, belajarlah melakukan lebih dulu apa yang kita ingin orang lain lakukan kepada kita.

Kebiasaan mendahulukan yang penting

Pikirkanlah apa saja yang paling penting, dan dahulukanlah! ! Jangan biarkan hidup kita terjebak dalam hal-hal yang tidak penting sementara hal-hal yang penting terabaikan. Mulailah memilah-milah mana yang penting dan mana yg tidak. Kebiasaan mendahulukan yang penting akan membuat hidup lebih efektif dan produktif dan berpengaruh terhadap pencitraan diri.

Kebiasaan bertindak

Bila kita sudah mempunyai pengetahuan, sudah mempunyai tujuan yang hendak dicapai dan sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yang harus dilakukan, so langkah selanjutnya. ......bertindakl ah! Biasakan untuk menghargai waktu, lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif. Kebanyakan orang yang gagal dalam hidup karena terlalu dikuasai `impian` dan hanya mempunyai tujuan tapi........ gagal melangkah! "A journey of thousand miles begin with......a single step!"

Kebiasaan berlaku jujur

Kejujuran adalah bagian dari pribadi yang utuh. Ketidakjujuran merusak harga diri dan masa depan kita sendiri. Mulailah terbiasa bersikap jujur, tidak saja kepada diri sendiri tapi juga terhadap orang lain. Mulailah mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko. Bila terpaksa perlu berbohong, kendalikanlah kebohongan sedikit demi sedikit.
 
Who Moved My Cheese?
 
 Who Moved My Cheese? Buku yang ditulis oleh Spencer Johnson, mengisahkan 4 karakter tokoh, Sniff, Scurry, Hem, dan Haw yang mencari cheese di Maze yaitu suatu labirin yang gelap dan sering menyesatkan. Sniff, si tukang endus dan Scurry, si tukang lacak mulai berlari cepat menyusuri lorong. Dengan menggunakan instingnya, mereka memilih metode trial and error. Sering kali mereka tersesat ke jalan yang salah, tapi mereka terus mencoba mencari jalan yang lain. Sedangkan Hem dan Haw dengan kemampuan berpikir dan belajarnya juga berusaha mencari cheese yang lezat. Akhirnya keempatnya menemukan tumpukan cheese di suatu tempat bernama Cheese Station C. Mereka sangat bersuka cita dan mulai menikmati kelezatan Cheese tersebut sepuasnya. Setelah itu, setiap hari mereka rutin mengunjungi Cheese Station C. Sniff dan Scurry selalu bangun pagi menuju tempat itu, melepas sepatu, mengikat keduanya dan menggantungkan di lehernya, dan sebelum menikmati cheese, mereka memeriksa tempat itu apabila ada perubahan. Hem dan Haw mula-mula juga selalu bangun pagi namun lama kelamaan karena mereka sudah tahu jalan menuju cheese itu, mereka mulai bangun siang dan berjalan santai. Hem dan Haw merasa bahagia dan puas dengan tempatnya yang baru sehingga mereka menjadi arogan.

Suatu hari mereka berempat menemukan bahwa Cheese Station C kosong. Cheese telah hilang!! Sniff dan Scurry tidak kaget dengan kenyataan itu karena mereka sadar bahwa cheese itu lama-lama akan habis karena setiap hari dimakan. Mereka siap dengan keadaan yang tak terelakkan ini. Segera saja Sniff dan Scurry memakai sepatu dan langsung berlari mencari cheese yang baru. Mereka melihat bahwa Cheese Station C telah berubah, maka merekapun memutuskan untuk berubah. Beda sekali dengan reaksi Hem dan Haw dalam menghadapi ini. Mereka kaget, marah, dan berteriak keras Who Moved My Cheese?. Hem menilai keadaan ini tidak adil karena mereka merasa berhak menikmati cheese itu selamanya dan menyalahkan orang lain yang telah memindahkan cheese itu. Sedang Haw mulai berpikir, bagaimana hal ini bisa terjadi. Mereka berdua takut, bagaimana mereka akan bisa hidup tanpa cheese itu. Ada apa sih?! Mana Cheese nya? Siapa sih yang memindahkan Cheeseku? Kembalikan Cheese nya dong? Hem berseru sambil marah-marah. Haw juga tidak bisa percaya kalau cheese mereka telah hilang. Kedua kurcaci ini tidak tahu berbuat apa. Mereka berdiri saja, tidak bisa bergerak seperti patung. Haw menyarankan, mungkin sebaiknya kita berhenti menganalisa situasinya dan pergi saja mencari Cheese baru. Tapi Hem tidak setuju, pokoknya aku akan menyeledikinya hingga tuntas.

Di lain tempat, Sniff dan Scurry masih berlari kesana kemari tanpa kenal lelah mencari cheese yang baru. Berulang kali mereka melewati jalan buntu dan memasuki tempat yang kosong, tidak ada cheese. Tapi mereka terus mencoba. Akhirnya mereka sampai di suatu tempat bernama Cheese Station N yang berisi cheese. Cheese di situ ternyata lebih lezat dari cheese di tempat yang lama. Mereka menikmatinya dengan puas.

Hem dan Haw masih terus mendatangi Cheese Station C dan berharap cheesenya kembali. Tapi harapan mereka sia-sia. Hem diam dan putus asa. Sedang Haw mulai tidak tahan dengan keadaan seperti itu dan mencoba mencari cara untuk bisa menemukan cheese itu. Keduanya lantas memahat dinding tempat itu, ternyata cheese yang dicari tetap tidak dapat ditemukan. Haw mengajak Hem mencari cheese yang baru di luar. Tapi Hem menolak karena dia masih yakin cheesenya akan kembali dan berpikir bahwa belum tentu mereka akan memukan cheese di luar sana. Diam-diam Haw juga didera rasa takut untuk memasuki tempat-tempat asing yang gelap dan menyesatkan. Tapi dia telah membayangkan bahwa di luar sana dia akan mendapatkan cheese yang lezat. Haw menertawakan kebodohannya. Mengapa dia hanya membayangkan tapi tidak berusaha keluar? Karena Hem tidak mau diajak, Haw pergi sendiri.

Di sepanjang perjalanan dia disergap rasa takut yang amat sangat. Ada kalanya dia ingin kembali ke tempat semula yang enak dan aman, tapi dia menyadari bahwa disitu tidak ada cheese lagi. Anehnya, semakin lama dia merasa langkahnya semakin ringan. Dia merasa nyaman telah terbebas dari rasa takutnya dan sangat menikmati saat melakukan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Di sepanjang jalan dia memberi tanda dengan menuliskan sesuatu di dinding. Dia berharap hal itu bisa dijadikan jejak yang dapat diikuti Hem, sahabatnya, jika Hem berniat menyusulnya.

Akhirnya dia sampai di Cheese Station N dan menjumpai Sniff dan Scurry yang tengah menikmati cheese. Haw begitu gembira dengan penemuannya dan bersama-sama Sniff dan Scurry menikmati cheese yang lezat. Haw hanya bisa berharap berharap Hem segera dapat melepaskan diri dari rasa takut dan segera bergerak ke tempat lain.

Who Move My Cheese? adalah cerita tentang perubahan yang terjadi pada suatu tempat dengan lorong-lorong yang ruwet di mana empat karakter mencari cheese.Cheese ini adalah metafora tentang apa yang kita inginkan dalam hidup: pekerjaan, suatu hubungan, uang, tumah besar, kebebasan, kesehatan, pengakuan, kedamaian hati, atau sekedar aktivitas sederhana seperti lari pagi atau main golf, misalnya. Setiap kita boleh punya bayangan tentang apa itu cheese yang kita anggap patut kita dapat dan bisa membuat kita bahagia.

Empat karakter dalam cerita tersebut menggambarkan bagian dari kita yang sederhana dan yang kompleks. Si Tikus: Sniff dan Scurry dan Si Littlepeople: Hem dan Haw. Kadang kita bertindak seperti Sniff yang segera mencium adanya perubahan. Bisa jadi kita bisa seperti Scurry yang bisa segera bertindak begitu tahu ada perubahan. Barangkali kita lebih sering seperti Hem yang menyangkal dan menolak perubahan karena takut perubahan itu akan membawanya kepada situasi yang lebih buruk. Atau mungkin kita seperti Haw yang belajar beradaptasi karena melihat bahwa perubahan justru bisa membawanya kepada sesuatu yang jauh lebih baik!

Sebenarnya apa yang membuat kita takut untuk berubah? Ketakutan, pada porsi yang tepat, baik juga bagi kita, bisa membuat kita waspada, dan melakukan tindakan tertentu agar kondisi tidak menjadi lebih buruk. Tetapi terlalu ketakutan sehingga kita tidak berani melakukan apa pun tentu tidak baik. Jadi seperti Haw, pertanyaannya ketika kita ragu dan ketakutan untuk bertindak adalah What would you do if you weren't afraid?

Beberapa pembelajaran yang dapat di ambil dari buku ini adalah :

  1. Jangan pernah takut menghadapi suatu perubahan dalam hidup.
  2. Jika Anda Tidak Mau Melakukan Perubahaan, Pasti Anda Akan Musnah atau Akan terjebak di kondisi Seperti Itu Terus.
  3. Satu hal yg sangat penting dari perubahaan Lebih baik Terlambat dari pada tidak sama sekali.
  4. Perubahan akan terjadi, baik anda mngharapkan atau tidak. Perubahan akan mengejutkan apabila kita tidak menghendakinya & tidak menyadarinya.
  5. Saat anda berhenti dari rasa takut, pasti anda akan merasakan lebih baik.
  6. Dengan menaruh perhtian pada perubahan kecil sejak awal akan membntu anda beradapasi dengan perubahan yang lebih besar di masa yang akan datang.
  7. Cara yang cepat untuk berubah adalah dapat mentertawakan kebodohan diri sendiri, sehingga kita dapat merelakannya & cepat² bergerak maju.

0 komentar:

Posting Komentar