Supermarket ini ternyata cukup besar, Aku berkeliling membeli cukup
banyak barang. Ketika sampai di bagian daging segar, aku melihat daging
kepiting yang sedang diskon. Walaupun sedang diskon harganya masih
mahal. Aku membuka dompetku, ternyata hasil kerjaku sebagai supir cukup
banyak. Jika dipakai membeli daging kepiting ini masih tersisa sedikit.
Aku akhirnya mengambil daging kepiting ini. Aku pun menuju kasir untuk
membayar semuanya, benar saja uangku tinggal sedikit setelah belanja.
Ketika sedang menuju pintu keluar, aku mendengar ada keributan.
Ada seorang anak kecil, usianya sekitar 9-10 tahun. Dia membuat
keributan, dia berteriak-teriak memanggil neneknya. Para pegawai
Supermarket kesulitan menghadapinya. Akhirnya aku mendekati anak itu dan
bertanya, " Anak Pintar, Siapa namamu?" Aku jongkok sambil tersenyum
padanya. Dia menatapku lama, kemudian mengenalkan namanya Andre. Dia
sedang mencari neneknya. Anak ini sangat pintar pada usia begini sudah
bisa bersosial dengan orang yang lebih tua darinya. Dia mengatakan dia
mencari neneknya yang hilang di jalanan, karena itu dia masuk kesini.
Dia berpikir neneknya ada di supermarket ini. Aku menjelaskan padanya
bahwa neneknya tidak disini. Aku membawanya ke depan Supermarket.
Andre mulai terlihat tenang, di dekat supermarket ada yang menjual sosis
goreng. Akupun membelikan untuknya. Dia makan dengan lahap, sepertinya
dia belum makan daritadi. Aku baru menyadari, bahwa pakaian yang dipakai
Andre adalah pakaian yang sangat bagus. Sepertinya dia berasal dari
keluarga orang kaya. Karena itu pelayan-pelayan supermarket tadi tidak
berani sembarangan mengusirnya. Aku memberikan Andre sebuah teh botol
yang kubeli tadi. Dia meminumnya juga. Andre bercerita bahwa ini pertama
kalinya dia makan Sosis goreng, ternyata sangat enak. Anak ini mulai
kedengaran seperti anak tidak pernah makan enak, atau sebaliknya tidak
pernah makan sesuatu yang murah? Entahlah.
Aku bercerita beberapa hal, tentang dongeng kepada Andre. Dia nampak
begitu terhibur, seperti dia tidak pernah mendengar dongeng-dongeng yang
kuceritakan. " Abang begitu baik pada Andre, ikut aku pulang dan jadi
Abangku ya?" Permintaan anak yang masih polos itu membuatku terdiam. Aku
bertanya pada Andre, apakah dia tidak punya saudara. Andre mengatakan
dia hanya punya seorang Kakak perempuan yang galak dan menyebalkan.
Belum selesai Andre bercerita, nampak segerombolan pria dengan jas hitam
mendekati kami. Salah satu dari mereka bergerak menangkapku dengan
cepat aku membalikan keadaan dan membanting orang itu dengan teknik
Yokomen Uchi Kokyu Nage dari Aikido. Ketika aku mengambil posisi untuk
bertarung dengan yang lainnya, Andre menghentikan kami. Di belakang
orang-orang muncul seorang nenek dengan pakaian formal. Andre berbicara
dengan nenek itu, sepertinya menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Sepertinya dia adalah Neneknya Andre.
Nenek Andre mendekatiku, memperkenalkan dirinya sebagai Elly, Nenek
Elly. Dia meminta maaf atas kesalah pahaman ini dan berterimakasih
karena telah menjaga Andre. Dia mengeluarkan sejumlah uang, namun aku
menolaknya dengan sopan. Aku mengatakan bahwa aku menikmati waktu
bersama Andre. Nenek Elly terkejut bahwa Andre bisa dekat dengan orang
asing, dia mengatakan aku pasti orang yang baik sehingga bisa diterima
oleh Andre. Aku hanya tertawa, Kemudian aku izin pamit dengan Andre. Dia
sepertinya tidak rela melepasku, dia merasa baru mendapatkan saudara
baru. Dia bertanya kapan bisa berjumpa lagi, Aku memberikan alamat toko
Bunga. Dia bisa mencariku kapan saja, asal dia rajin belajar dan tidak
nakal. Andre tersenyum ceria. Nenek Elly menawarkan tumpangan, namun aku
mengatakan bahwa tempat yang kutuju tidak jauh. Aku pun berjalan
pulang.
Yang tidak kusadari adalah Nenek Elly melihatku dari jauh, begitu juga
Andre. Dengan tatapan yang hangat, tatapan yang telah lama mereka tidak
tunjukan kepada orang luar. Aku tidak sadar, bahwa pertemuan ini membuat
hidupku semakin rumit nantinya.
Bersambung....
0 komentar:
Posting Komentar