Kepribadian berdasarkan MBTI
Kepribadian manusia sangat beragam. Antara satu manusia dengan yang
lainnya memang tidak disamakan. Ada yang baik dan kurang baik, ada yang
kritis dan ada yang tidak, dan masih banyak lagi.
Banyak sekali ilmuwan yang ingin menebak kepribadian manusia yang
beragam ini. Mereka ingin membuat teori tentang kepribadian manusia ini.
Ada yang membuat teori berdasarkan temperamen, berdasarkan cara otak
seseorang berpikir, hingga berdasarkan rasi bintang dan golongan darah.
Namun, tidak semua teori yang dibuat itu akurat, seperti misalkan
berdasarkan golongan darah, ternyata tidak semua orang yang mrmiliki
golongan darah tertentu tidak memiliki sifat yang sama seperti yang
diklasifikasi.
Salah satu tes yang dianggap paling akurat adalah tes kepribadian
berdasarkan indicator MBTI. Tes ini dibuat oleh ibu dan anak Katherine
Briggs dan Isabel Briggs-Meyers. Pasangan ibu dan anak ini membuat tes
kepribadian ini dengan latar belakang akhir perang dunia II. Mereka
menyimpulkan bahwa pada masa itu, banyak orang yang tidak tahu keunikan
dirinya sendiri dan sesama manusia lainnya hingga akhirnya perang
tersebut terjadi. Banyak orang yang menganggap dirinya lebih tinggi dari
orang lain, dan tidak sedikit juga orang yang merasa dirinya lebih
rendah dari orang lain. Pasangan ibu dan anak ini akhirnya memutuskan
untuk membuat sebuah cara agar orang mengenal kepribadian dirinya dan
orang lain, bahwa kepribadian tidak ada yang perlu dibandingkan karena
memang sudah berbeda sejak awal. Yang ada hanyalah pribadi yang unik.
Selain itu agar orang-orang dapat menemukan pekerjaan yang cocok untuk
mereka.
Dibuatlah oleh dua Briggs ini sebuah klasifikasi kepribadian manusia
dengan empat indikator, yang disebut dengan Meyers-Briggs Type Indicator
atau yang biasa disingkat dengan MBTI. Empat indikator ini dibuat
berdasarkan 4 indikator kepribadian kemanusiaan berdasarkan teori yang
dibuat oleh seorang ahli psikologi dari Swiss bernama Carl Jung. Carl
Jung mendasarkan tipe kepribadian manusia berdasarkan 4 aspek yaitu
sensasi, intuisi, pikiran dan perasaan. 4 aspek ini disempurnakan dan
diperinci oleh Meyers-Briggs menjadi 4 dimensi atau indikator, yaitu :
1. Extrovert(E)/Introvert(I), adalah cara bagaimana
orang menghabiskan waktunya. Seorang yang extrovert adalah orang senang
menghabiskan waktunya dengan bersosialisasi atau berkumpul bersama
dengan orang lain. Extrovert menjadi lebih enerjik ketika berada bersama
orang lain. Sedangkan introvert sebaliknya. Mereka senang menghabiskan
waktu sendiri, dan kalaupun ingin menghabiskan waktu dengan orang lain,
biasa menghabiskan waktu dengan orang yang dekat dengannya. Introvert
lebih senang mendalami sesuatu ketimbang ngobrol dengan orang lain.
2. Sensing(S)/Intuition(N), adalah cara bagaimana seseorang berpikir. Seorang yang sensing adalah orang yang sangat logis, percaya pada fakta dan tidak mudah menerima hal baru. Mereka yang berpikir dengan cara sensing cenderung senang belajar dan mendalami teori. Mereka tidak menyukai fantasi dan senang dengan realisme. Sedangkan mereka yang memakai intuisi, mereka memakai konsep, sehingga mereka pun tidak terpaku (bahkan tidak menyukai) teori yang terlalu banyak, dan cenderung lebih kreatif daripada mereka yang sensing karena pemikirannya lebih terbuka. Mereka yang memakai intuisi lebih suka memakai sesuatu yang mereka sebut dengan “feeling” ketimbang teori. Feeling ini mereka dapat dari pengalaman yang mereka alami, sehingga mereka tahu betul ketika sesuatu terjadi dapat memberikan dampak yang baik atau buruk. Orang-orang yang intuitif lebih suka belajar dari pengalaman atau experiential learning. Orang-orang yang berpikir secara sensing cenderung memikirkan masa kini ketimbang mereka yang memakai intuisi lebih suka berpikir ke depan atau berandai-andai tentang masa depan.
2. Sensing(S)/Intuition(N), adalah cara bagaimana seseorang berpikir. Seorang yang sensing adalah orang yang sangat logis, percaya pada fakta dan tidak mudah menerima hal baru. Mereka yang berpikir dengan cara sensing cenderung senang belajar dan mendalami teori. Mereka tidak menyukai fantasi dan senang dengan realisme. Sedangkan mereka yang memakai intuisi, mereka memakai konsep, sehingga mereka pun tidak terpaku (bahkan tidak menyukai) teori yang terlalu banyak, dan cenderung lebih kreatif daripada mereka yang sensing karena pemikirannya lebih terbuka. Mereka yang memakai intuisi lebih suka memakai sesuatu yang mereka sebut dengan “feeling” ketimbang teori. Feeling ini mereka dapat dari pengalaman yang mereka alami, sehingga mereka tahu betul ketika sesuatu terjadi dapat memberikan dampak yang baik atau buruk. Orang-orang yang intuitif lebih suka belajar dari pengalaman atau experiential learning. Orang-orang yang berpikir secara sensing cenderung memikirkan masa kini ketimbang mereka yang memakai intuisi lebih suka berpikir ke depan atau berandai-andai tentang masa depan.
3. Thinker(T)/Feeler(F) adalah cara seseorang mengambil keputusan. Thinker mengambil keputusan yang menurut logika lebih menguntungkan. Mereka memakai tahap-tahap tertentu dan menganalisa keputusan yang mereka buat secara mendalam. Mereka suka mencari kesalahan dan berpikir kritis. Sedangkan mereka yang Feeler, mereka mengambil keputusan melihat orang lain, apakah menguntungkan untuk kepentingan bersama atau tidak. Orang-orang yang feeler cenderung mudah berempati dan bersimpati pada orang lain. Bagi Thinker, pikiran lebih utama daripada perasaan, sedangkan Feeler sebaliknya. Thinker ingin memiliki prestasi dan berhasil, sedangkan Feeler lebih senang jika Ia dihargai.
4. Judgers(J)/Perceivers(P) adalah cara seseorang dalam menjalani hidup. Bagi mereka yang judgers, mereka hidup sesuai dengan aturan dan jadwal yang sudah ada. Bagi Judgers, mereka senang menetapkan sasaran tertentu dan berusaha untuk mencapai sasarannya. Mereka berorientasi pada hasil. Sebaliknya, Perceivers cenderung memiliki prinsip hidup “semau saya”. Mereka tidak suka dibebani jadwal dan cenderung memiliki jadwal yang tdiak teratur. Mengerjakan sesuatu tergantung apakah mereka mau atau tidak. Mereka yang Perceivers cenderung lebih berorientasi pada proses yang dicapai untuk memperoleh sasaran mereka. Judgers lebih suka menyelesaikan sesuatu, sedangkan Perceivers lebih suka memulai sesuatu.
Klasifikasi Kepribadian
Berdasarkan indikator-indikator MBTI yang ada di atas, kemudian David
Keirsey mengklasifikasikan kepribadian manusia tersebut berdasarkan
indikator yang didapat. Anda 4 tipe kepribadian :
- 1. Guardian/Traditionalists, bagi mereka yang mendapatkan indikator ESTJ, ISTJ, ESFJ, dan ISFJ. Contoh orang-orang dengan tipe kepribadian ini adalah Bunda Teresa dan George Washington. Orang-orang bertipe ini memiliki ciri-ciri :
- Taat aturan
- Konservatif, kurang menyenangi perubahan
- Bertanggung jawab
- Lambat menyesuaikan diri
- Berorientasi pada masa kini
- Tidak menyukai konsep, lebih ke teori yang mendetil
- Kurang imajinatif
- Kurang menyenangi hal yang baru
- Pandai dalam memimpin dan mengatur
- Teliti
- 2. Artisan/Experiencers, bagi mereka yang mendapatkan indikator ESTP, ISTP, ESFP, dan ISFP. Contoh orang-orang dengan tipe kepribadian ini adalah Gus Dur dan Ernest Hemingway. Orang-orang bertipe ini memiliki ciri-ciri :
- Senang bertindak dan mengambil risiko, terkadang bertindak sebelum berpikir
- Mengikuti kata hati
- Tidak menyukai aturan dan kegiatan yang terlalu terstuktur
- Mudah menyesuaikan diri dan easy-going
- Menghindari komitmen
- Impulsif
- Eifisien
- Berani
- Banyak Akal
- Deadliner, melakukan sesuatu ketika krisis atau mendesak
- Menyenangi dan suka berimprovisasi
- 3. Idealist, bagi mereka yang mendapatkan indikator ENFJ, INFJ, ENFP, dan INFP. Contoh orang-orang dengan tipe kepribadian ini adalah Mahatma Gandhi dan Lady Diana. Orang-orang bertipe kepribadian ini memiliki ciri-ciri :
- Membuat keputusan berdasarkan nilai pribadi
- Mudah memotivasi orang lain untuk bekerja sebaik-baiknya
- Jujur
- Selalu mencari arti dari kehidupan
- Memiliki Integritas
- Komunikator ulung dan ahli dalam menyelesaikan konflik, serta jago dalam bernegosiasi
- Pengamat yang tajam
- Mudah berempati
- Karismatik
- Mau menerima gagasan baru
- Kurang tegas
- Rela mengorbankan keinginannya untuk mendapatkan harmoni
- Terlalu emosional, memakai perasaan untuk segala sesuatu
- 4. Rational/Conceptualist, bagi mereka yang mendapatkan indikator ENTJ, INTJ, ENTP dan INTP. Contoh orang-orang ini adalah Mohammad Hatta, Albert Einstein dan Margaret Thatcher. Memiliki ciri-ciri :
- Penuh rasa ingin tahu
- Pintar
- Mandiri
- Asosial, tidak memihak manapun ketika ada suatu argumen atau isu
- Terbuka, selalu melihat sesuatu dari banyak sisi
- Mampu melihat masalah secara jernih karena dapat melihat berbagai kemungkinan
- Mampu berinovasi dengan luwes. Mereka mudah dalam mengkonseptualisasi dan merancang perubahan yang diperlukan lingkungannya
- Unggul dalam membuat strategi
- Penuh percaya diri
- Tangkas
- Imajinatif
- Terlalu rumit dipahami orang lain
- Mengabaikan detail tertentu
- Skeptis
- Menantang aturan atau norma yang berlaku jika Ia tidak menyukainya
- Kompetitif
- Terkadang arogan
- Suka menarik diri dan asyik dalam dunianya sendiri
Klasifikasi Pekerjaan
David Keirsey juga mengklasifikan tipe pekerjaan sesuai dengan hasil indikator yang didapat. Berikut adalah rinciannya.
2. ESTJ : Guru, Komandan Militer, Hakim, Pekerja Keuangan, Salesman, Manajer Bisnis dan keuangan.
3. ISFJ : Desainer, Perawat, Konselor, Pekerja di bidang agama, Penjaga toko, Manajer Perkantoran.
4. ESFJ : Guru, Pekerja di bidang keagamaan, Perawat, Pengurus anak, dan Asisten administrasi.
5. ESTP : Teknisi, Pengusaha, Detektif, Pekerja Marketing dan Atlet.
6. ISTP : Pilot, Supir, Programmer, Insinyur, Ahli forensik, Atlet dan Pengusaha.
7. ESFP : Artis, Pekerja seni, Pekerja Sosial, Konsultan, Desainer Fesyen, dan Fotografer.
8. ISFP : Seniman, Musisi, Desainer, Ahli Psikologi, Guru, dan Dokter Hewan.
9. ENTJ : Konsultan Komputer, Professor, Pengacara, Hakim, CEO, dan Pengusaha.
10. INTJ : Ilmuwan, Guru, Dokter, Programmer, Komandan Militer, dan Ahli Strategi.
11. ENTP : Aktor, Ilmuwan, Insinyur, Pengusaha dan Ahli Psikologi.
12. INTP : Ilmuwan, Fotografer, Ahli Strategi, Pengacara, Ahli Forensik dan Filsuf.
13. ENFJ : Fasilitator, Pekerja Agama, Koordinator Acara, Politisi, Diplomat, dan Penulis.
14. INFJ : Pekerja Chiropractic, Dokter, Fotografer, Pekerja seni, Musisi, dan Psikiater
15. ENFP : Reporter, Programmer, Pekerja Seni, Ilmuwan dan Insinyur.
16. INFP : Musisi, Psikiater, Ahli psikologi, Penulis, Musisi, dan Pekerja Keagamaan
Keakuratan
Tes ini dianggap sebagai salah satu tes kepribadian paling akurat.
Namun, dalam beberapa kasus, tes ini ketika dilakukan berulang kali,
bisa memberikan hasil yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena
perubahan kepribadian seseorang tersebut. Tes ini sifatnya tidak
menentukan kepribadian seseorang secara permanen, melainkan menentukan
kepribadian seseorang saat itu juga.
Tes Disini
0 komentar:
Posting Komentar