Stres merupakan kondisi
saat seseorang merasa tidak mampu untuk memenuhi tuntutan pada situasi
tertentu (dalam bentuk fisik atau psikologis) secara efektif, dan
mengharuskan orang tersebut beradaptasi / menyesuaikan diri (Lazarus
& Folkman, dalam Sarafino, 2002). Stres juga menunjukkan suatu
tekanan atau tuntutan yang dialami individu (Nevid, Rathus, &
Greene, 2003).
Menurut Selye (dalam Sarafino, 2002), stress dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan pengaruhnya terhadap seseorang, yaitu:- Eustress: stres yang bermanfaat dan bersifat konstruktif. Terkadang stres baik bagi seseorang, yaitu ketika tekanan dari lingkungan akan meningkatkan keberfungsian seseorang hingga mencapai titik terbaik. Eustress menunjukkan bahwa tidak semua stres berbahaya bagi kesehatan mental seseorang.
- Distress (distres psikologis)
- berpengaruh buruk bagi individu, menimbulkan kerugian seperti masalah pada kesehatan mental seseorang
- distress merupakan keadaan subjektif yang tidak menyenangkan (Myrowsky & Ross, 2003)
Berikut ini adalah fakta-fakta mengenai distress psikologis:
- distres psikologis memiliki 2 bentuk utama (Myrowsky & Ross, 2003) dan sekaligus memunculkan dampak terburuk (Nevid, Rathus & Greene, 2003) yaitu:
a. DEPRESI, ditunjukkan dengan adanya:
- Perasaan sedih
- Tidak bersemangat
- Kesepian
- Tidak memiliki harapan hidup
- Tidak berharga
- Mengharapkan kematian
- Memiliki masalah tidur
- Menangis
- Menganggap semua hal sulit
- Merasa tidak mampu untuk memulai sesuatu
b. KECEMASAN, yang ditunjukkan dengan adanya:
- Ketegangan
- Gelisah
- Khawatir
- Mudah marah
- Ketakutan
c. Dampak lain dari distress psikologis:
- Lesu
- Bingung akibat depresi
- Muncul penyakit-penyakit ringan akibat cemas, seperti sakit kepala, sakit perut, pening, keringat berlebihan, dan lainnya
0 komentar:
Posting Komentar